Di tengah pesta gol ke gawang Brunei, Rahmat Arjuna menjadi motor serangan tak terlihat yang melambungkan Timnas U-23. Kematangannya menjadi aset krusial bagi ambisi juara Garuda Muda.
emenangan telak 8-0 Timnas Indonesia U-23 atas Brunei Darussalam memang menyorot nama Jens Raven sebagai mesin gol utama. Namun, di balik skor fantastis pada laga pembuka Grup A ASEAN Championship U-23 tersebut, ada seorang arsitek serangan yang perannya tak kalah vital: Rahmat Arjuna.
Pemain sayap asal Bali United ini mungkin tidak mencatatkan namanya di papan skor, tetapi pergerakannya di babak pertama adalah kunci yang membongkar pertahanan rapat Brunei dan menciptakan kepanikan di lini belakang lawan. Pelatih Gerald Vanenburg menempatkannya sebagai bagian dari trisula maut bersama Raven dan Rayhan Hannan, sebuah keputusan yang terbukti sangat efektif.
Sejak peluit awal dibunyikan, Rahmat Arjuna secara konsisten menyisir sisi lapangan, menawarkan kecepatan dan tusukan-tusukan berbahaya. Pergerakannya memaksa bek-bek Brunei untuk meregang, menciptakan ruang kosong yang dieksploitasi dengan sempurna oleh para gelandang dan penyerang lainnya. Ia tidak hanya menunggu bola, tetapi aktif menjemput dan mendistribusikannya dengan visi bermain yang matang.
Puncak kontribusinya terjadi pada menit ke-39. Dalam sebuah akselerasi cepat di dalam area terlarang, Rahmat Arjuna dijatuhkan oleh pemain bertahan Brunei. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Penalti yang dieksekusi dengan dingin oleh Jens Raven ini bukan hanya sekadar gol kelima bagi sang striker, tetapi juga merupakan buah dari kerja keras dan keberanian Arjuna dalam menekan jantung pertahanan lawan.
Meskipun digantikan pada awal babak kedua untuk rotasi pemain, dampak yang ia berikan di 45 menit pertama sudah lebih dari cukup untuk mengamankan keunggulan mutlak bagi Garuda Muda. Permainannya menunjukkan bahwa kekuatan tim ini tidak hanya terletak pada ketajaman penyelesaian akhir, tetapi juga pada kecerdasan para pemain pendukung dalam menciptakan peluang.
Kemenangan ini memang baru permulaan. Namun, performa Arjuna mengirimkan pesan kuat kepada calon lawan berikutnya, Filipina dan Malaysia. Bahwa ada ancaman lain selain Jens Raven yang harus mereka waspadai. Rahmat Arjuna telah membuktikan dirinya bukan sekadar pelengkap, melainkan dinamo penting yang siap mengantarkan Indonesia terbang tinggi dalam perburuan gelar juara ASEAN Championship U-23 tahun ini.