Mari ketahui profil nadiem makarim berikut akan membuat Anda mengenal lebih dekat Bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kita, bukan hanya sebagai CEO Gojek.
Sudah sangat tertanam di dalam benak masyarakat Indonesia bahwa profil Nadiem Makarim begitu identik dengan Gojek. Ya, benar, beliau merupakan CEO Gojek, sebuah perusahaan yang menyediakan jasa moda transportasi yang bisa diakses secara online melalui smartphone.
Berikut ini adalah profil Nadiem Makarim yang perlu kita ketahui. Nadiem Makarim adalah seorang berkebangsaan Indonesia yang merupakan keturunan Arab-Minang. Beliau lahir pada tanggal 4 Juli 1984. Masih cukup muda ya untuk ukuran seorang CEO dan Menteri. Tapi usia muda bukan berarti tidak mumpuni untuk menjadi seorang CEO maupun seorang Menteri, karena tolok ukurnya bukan di umur melainkan di kemampuan cara berpikir dan menganalisa.
Nadiem Menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Tahukah Anda, bahwa sebenarnya Nadiem Makarim sudah diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 2019 oleh kabinet yang diusung Bapak Joko Widodo pada awal masa jabatan periode kedua beliau sebagai presiden Republik Indonesia? Nadiem Makarim dipilih oleh Jokowi karena dianggap memiliki pemikiran-pemikiran yang kritis dan membangun terhadap dunia pendidikan Indonesia. Dengan kecerdasannya, beliau diharapkan mampu membuat perubahan dalam dunia pendidikan ke arah yang jauh lebih baik lagi.
Semenjak diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pelan-pelan profil Nadiem Makarim sebagai CEO Gojek pun mulai berubah di pikiran masyarakat. Bahkan, beliau juga mendapatkan julukan “Mas Menteri” dari Bapak Joko Widodo.
3 Gebrakan Nadiem Makarim di Dunia Pendidikan
Beberapa kebijakan yang diterapkan Nadiem Makarim di dunia pendidikan tentu saja menuai pro dan kontra dari masyarakat Indonesia. Banyak orang Gebrakan-gebrakan yang dilakukan Nadiem Makarim tersebut antara lain:
- Meniadakan UN
Peniadaan UN oleh Nadiem Makarim dilakukan bukan tanpa alasan. Selama ini UN dipandangnya sebagai suatu ajang diskriminasi antar siswa dan kurang adil jika kelulusan ditentukan hanya dari UN saja. Oleh karena itu, Nadiem Makarim mengganti UN dengan Asesmen Nasional.
- Menerapkan kurikulum merdeka
Penerapan kurikulum merdeka di dunia pendidikan yang dimulai dari PAUD ini juga cukup menuai pro dan kontra. Hal ini lantaran selama ini pihak sekolah maupun murid sudah cukup nyaman dengan kurikulum yang ada. Namun sebetulnya kurikulum merdeka yang dicanangkan Nadiem Makarim ini tujuannya sangat bagus, yaitu untuk menyederhanakan kurikulum sebelumnya yang dinilai terlalu ribet dan kontekstual yang hanya menciptakan murid yang pandai menghafal materi saja tanpa mengimplementasikannya.
- Penyaluran dana BOS langsung ke rekening sekolah
Penyaluran dana BOS yang langsung ditransfer ke rekening sekolah, diharapkan dapat tepat sasaran supaya tidak ada pihak-pihak yang menyalahgunakan dana yang seharusnya dapat dipakai untuk peningkatan fasilitas sekolah dan juga kesejahteraan para guru honorer. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan pihak sekolah. Kebijakan ini pun disambut dengan baik oleh masyarakat Indonesia khususnya lembaga-lembaga pendidikan yang memang memerlukan bantuan dana BOS.
Saat wabah Covid 19 melanda, pemutusan diberlakukannya PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh secara daring juga menuai pro kontra baik dari pihak sekolah maupun orang tua murid. Hal ini dikarenakan ketidaksiapan beberapa pihak sekolah atau lembaga pendidikan terkait teknis Pembelajaran Jarak Jauh secara daring. Demikian pula pihak orang tua atau wali murid banyak yang keberatan jika anaknya melakukan PJJ, khususnya bagi masyarakat golongan menengah ke bawah yang masih belum terlalu melek teknologi atau tinggal di daerah pedalaman yang agak kesulitan listrik maupun internet.
Saat itu, profil Nadiem Makarim bisa dibilang menjadi agak kurang baik di mata masyarakat. Agak kurang adil ya sebenarnya, karena langkah yang diambil sebetulnya sudah tepat mengingat keterbatasan saat itu.
Kesimpulan
Itulah ringkasan mengenai profil Nadiem Makarim, khususnya peran beliau dalam jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Kinerja Nadiem Makarim memang patut diacungi jempol meskipun menuai banyak pro dan kontra akan kebijakan-kebijakan yang dibuatnya. Tapi tidak bisa kita pungkiri bahwa selama beliau menjabat, dunia pendidikan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.